Azka Vierda Hi, I'm Vierda, I have graduated from Statistics Brawijaya University (UB). I'm interested in data analytics/science, deep learning, and statistical quality control. So, Issho ni benkyou shimasho!

Skala Likert: Pengertian, Rumus Menghitung, Contoh

9 min read

Skala likert adalah?✔️ Berikut Pengertian menurut para ahli✔️ Rumus perhitungan dan ✔️contoh kuesioner skala likert Lengkap✔️

Dalam uji statistik pengukuran, terdapat berbagai macam skala penilaian yang telah dikembangkan untuk mengukur sikap/ ketertarikan responden secara langsung, salah satunya adalah pengukuran menggunakan skala likert.

Skala likert seringkali dikenal dengan istilah skala lima. Maksudnya adalah didalam skala likert terdapat 5 opsi jawaban yang digunakan untuk memungkinkan individu mengungkapkan seberapa besar mereka setuju atau tidak setuju dengan pernyataan tertentu.

Pahami apa itu skala likert dan bagaimana menggunakannya dalam mengukur tingkat kepuasan responden dalam sebuah kasus spesifik yang ingin Anda teliti melalui ulasan berikut ini.

Pengertian Skala Likert

skala likert

Menurut (Sugiyono, 2017), Skala Likert adalah skala penilaian yang digunakan untuk mengukur pendapat, sikap, atau perilaku responden terhadap pertanyaan pertanyaan tertentu.

Tujuan dari pengukuran skala likert adalah untuk mengubah respon kualitatif menjadi data kuantitatif sehingga diketahui seberapa besar responden setuju atau tidak setuju dengan pernyataan yang diterima.

Sehingga dalam pengambilan sebuah kesimpulan kita bisa jauh lebih sederhana karena mengetahui seperti apa nilai kualitatifnya. Aspek kualitatif ketika diberikan nilai tentu pengolahan dalam statistika deskriptif menjadi mudah.

Hal tersebut menimbulkan penyampaian datanya menjadi mudah dipahami bagi banyak orang. Ini adalah sebuah terobosan yang dapat diimplementasikan untuk menyederhanakan statement dari banyak orang.

Sederhananya skala likert adalah skala pengukuran dalam statistika yang digunakan untuk mengukur seperti apa sikap atau pendapat dari seorang responden dalam menjawab pertanyaan pertanyaan tertentu.

Bentuk pengujian Skala Likert umumnya memberikan lima kemungkinan jawaban atas pernyataan yang memungkinkan responden untuk menunjukkan kekuatan persetujuan atau kekuatan perasaan positif-ke-negatif mereka mengenai pertanyaan- pernyataan tersebut.

Setelah paham bagaimana deskripsinya mari kita pelajari lebih dalam agar bisa lebih memahaminya. Kapan sampai bagaimana langkah penyusunannya akan kami jelaskan pada pembahasan ini.

Tentu saja dengan menggunakannya sebagai acuan maka Anda sebagai peneliti akan lebih tahu apa edge dari penggunaannya. Sehingga mampu menentukan leverage apakah memang tepat digunakan atau tidak.

Bentuk Pengukuran Skala Likert

Istilah skala likert asalnya diambil dari bahasa Inggris Likert Scake yang mana berasal dari nama penciptanya ‘Rensis Likert’ yang merupakan pakar ilmu psikologi sosial yang berasal dari Amerika Serikat.

Rensis Likert menyatakan bahwa terdapat 5 opsi dasar yang digunakan dalam pengujian skala likert mulai dari sangat setuju (SS) hingga sangat tidak setuju (STS).

Kelima poin dasar dalam pengujian skala likert tersebut terdiri dari Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu (RG), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS).

Dari kelima poin dasar diatas, tercipta beberapa turunan dari bentuk bentuk survey dalam penelitian skala likert, yang diantaranya sebagai berikut :

Persetujuan Frekuensi Kepentingan
Sangat setuju Selalu Sangat penting
Setuju Sering Penting
Ragu Kadang-kadang Cukup Penting
Tidak setuju Jarang Sedikit Penting
Sangat tidak setuju Tidak pernah Tidak penting
Kualitas Kemungkinan Ketertarikan
Bagus sekali Hampir Selalu Benar Sangat Menarik
Bagus Biasanya Benar Menarik
Standar Kadang Benar Biasa Saja
Buruk Biasanya Tidak Benar Tidak Menarik
Sangat buruk Tidak Pernah Benar Sangat Tidak Menarik

Rumus Skala Likert

Menurut Sugiyono (2017), rumus menghitung skala likert adalah:

T x Pn

Dalam proses analisis datanya, terdapat dua rumus lagi yang pelu anda ketahui agar mendapatkan nilai ahir kuisioner skala likert. Rumusnya adalah sebagai berikut:

Rumus Interval : I = T/Pn 

Rumus Index % : Total Skor / Y x 100

Dimana:

  • T = Total jumlah responden yang memilih
  • Pn = Pilihan angka skor Likert
  • I = Rentang jarak
  • Y = Skor tertinggi

Prosedur Penyusunan Skala Likert

contoh skala likert

Pada segmen ini mari kita bahas secara perlahan mulai dari bagaimana langkah penyusunannya hingga bagaimana cara menganalisis data yang ada pada skala likert.

Menurut Nazir M (2005) dalam bukunya ‘Metode Penelitian’ dijelaskan bahwa setidaknya terdapat tiga prosedur utama dalam pembuatan uji pengukuran skala likert.

Prosedur:

  • Proseder 1: Peneliti mengumpulkan item item (pertanyaan/ pernyataan) yang relevan dengan masalah yang sedang diteliti.
  • Prosedur 2 : Peneliti memberikan item item yang disiapkan untuk diberikan kepada responden (individu/ kelompok) untuk memperoleh jawaban penelitian.
  • Prosedur 3 : Responden diminta untuk memberikan penilaian menggunakan 5 opsi positif (+) ke negatif (-) mula dari sangat setuju hingga sangat tidak setuju.
  • Prosedur 4 : Peneliti membuat skor masing masing tingkatan nilai yang diberikan oleh responden. Total skor masing masing responden merupakan penjumlahan dari skor masing masing item yang diajukan.
  • Prosedur 5 : Respon penilaian yang diterima dianalisis untuk memperoleh hasil item mana yang memiliki skor tertinggi dan terendah dalam skala total guna mempertahankan konsistensi internal dari bobot pertanyaan.

Setelah anda mengetahui konsep dasar (prosedur) untuk menganalisis skala likert diatas, berikut ini adalah langkah langkah yang dapat Anda terapkan untuk menyusun pengambilan data menggunakan pendekatan likert.

Langkah Langkah:

  1. Menyiapkan item atau pembahasan relevan terkait topik analisis hipotesis
  2. Mengajukan angket berisi item kepada para responden
  3. Mengambil semua penilaian responden
  4. Melakukan analisis menggunakan rumus likert
  5. Menarik kesimpulan

Pada poin ke empat dijelaskan penggunaan rumus bagaimana implementasi dari pendekatan ini. Sebenarnya rumusnya hanya ada tiga dan cukup sederhana untuk dijelaskan berikut ini keterangannya.

  • Tingkat skor

Penilaian tingkat skor sangat mudah, sangat setuju nilainya 5, setuju 4, dan terus turun ke bawah. Jadi sangat tidak setuju akan mendapatkan skor 1 dalam penilaian angketnya.

  • Perhitungan skor

Perhitungan skor dilakukan dengan cara mengalikan tingkat skor dengan seratus. Misalnya sangat setuju memiliki perhitungan skor 500 karena 5 x 100 jadi ini bisa dijadikan acuan.

  • Skor maksimum

Skor maksimum dapat kita hitung dengan cara total semua pertanyaan dikalikan dengan seratus. Jadi jika ada sepuluh pertanyaan maka skor maksimumnya adalah seribu.

  • Indeks persentase

Ini berguna untuk menghitung seberapa setuju para responden pada sebuah kasus. Cara perhitungannya sangat mudah yaitu total skor dari semua responden dibagi skor maksimum.

Dengan keempat rumus tersebut kita dapat melihat seperti apa statement umum dari para responden. Ini akan mempermudah metode penghitungan bagaimana kualitas penerimaan masyarakat terhadap sebuah kasus.

Seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwa tiap tiap kategori respons dalam skala Likert memiliki urutan peringkat dimana interval antar nilai tidak dapat dianggap sama.

Oleh karena itu, rata-rata (dan standar deviasi) tidak sesuai untuk data ordinal (Jamieson, 2004). Pengukuran statistik yang bisa kita gunakan adalah sebagai berikut :

  • Meringkas menggunakan median atau modus (bukan mean karena merupakan data skala ordinal)
  • Menampilkan distribusi observasi dalam diagram batang (tidak bisa berupa histogram, karena datanya tidak kontinu).

Contoh Skala Likert

Untuk lebih memudahkan anda dalam memahaminya, berikut wikistatistika.com paparkan contoh kuisioner skala likert dilengkapi cara menghitungnya supaya anda lebih mudah dalam mengimplementasikan pada penelitian anda.

Contoh Pernyataan : Saya percaya bahwa tindak pidana korupsi adalah masalah terpenting yang dihadapi masyarakat Indonesia saat ini.

5/5 - (1 vote)
Azka Vierda Hi, I'm Vierda, I have graduated from Statistics Brawijaya University (UB). I'm interested in data analytics/science, deep learning, and statistical quality control. So, Issho ni benkyou shimasho!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page