Non Probability Sampling Adalah?✔️ Penjelasan lengkap apa itu teknik non probability sampling✔️ Ciri ciri✔️ Prosedur✔️ Contoh Metode✔️
Dalam melakukan studi penelitian, pengambilan suatu sampel merupakan elemen yang wajib ada. Tentunya, pengambilan sample ini tidak bisa dilakukan secara sembarangan.
Menurut Sujoko Efferin dalam bukunya yang berjudul ‘Metode Penelitian Akuntansi’ disebutkan bahwa teknik pengambilan sampel dalam studi penelitian diklasifikasikan menjadi dua yaitu tekni probability sampling dan non probability sampling.
Materi mengenai teknik probability sampling telah kami ulas secara detail dan menyeluruh pada artikel sebelumnya, jika anda tertarik untuk mempelajarinya, silahkan menuju tautan berikut : Teknik Probability Sampling.
Sedangkan untuk anda yang kebetulan ingin mempelajari secara mendalam mengenai apa itu non probability sampling, wikistatistika akan mencoba mengulas secara rinci melalui artikel berikut ini.
Apa itu Non Probability Sampling?
Dalam penelitian, non probability sampling adalah metode pengambilan sampel di mana setiap anggota populasi tidak memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel.
Teknik ini disebut dengan ‘non probability’ karena pemilihan anggota sampel tidak dipilih secara acak melainkan berdasarkan kriteria kriteria yang telah ditentukan.
Metode ini umumnya digunakan ketika peneliti tidak dapat mengidentifikasi atau mengukur probabilitas untuk setiap elemen dalam populasi untuk terpilih sebagai sampel
Teknik non probability sampling sering digunakan ketika dalam kondisi sumber daya penelitian yang terbatas maupun waktu yang dituntut untuk cepat selesai.
Hal ini karena pada penerapannya, teknik ini memungkinkan peneliti untuk memilih sampel yang relevan dalam waktu yang lebih cepat dan biaya yang lebih rendah.
Namun, yang perlu menjadi perhatian yaitu pada teknik ini memiliki subyeksi yang lebih besar terhadap bias dibandingkan teknik probabilitas, hal ini karena setiap anggota populasi tidak memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai bagian dari sampel.
Oleh karena itu, sebelum anda memutuskan untuk menggunakannya, pastikan Anda benar benar memahami karakteristik/ ciri ciri, prosedur penerapan serta berbagai metode yang bisa diterapkan.
Pengertian Non Probability Sampling Menurut Para Ahli
Banyak ahli mendefinisikan non probability dengan pemahamannya. Biasanya definisi dari para ahli benar – benar luas dan mencakup semua hal tentang permasalahannya. Inilah beberapa definisi non probability menurut para ahli.
-
Sugiyono (2019)
Menurut Sugiyono, non probability sampling adalah teknik yang digunakan untuk mengambil sample dari sebuah populasi. Namun tidak semua sample tersebut memiliki kesempatan sama untuk menjadi subjek dalam penelitiannya.
-
Ridwan (2015)
Ridwan juga memiliki pandangan yang mirip dengan Sugiyono dalam hal ini. Menurutnya, non probability sampling tidak memberikan peluang pada semua anggota populasi untuk menjadi anggota sampling.
-
Kuncoro (2016)
Menurut Kuncoro, teknik ini digunakan untuk mendapatkan data dari populasi namun kesempatan setiap anggotanya menjadi sample tidak sama rata.
-
Sarwono (2013)
Sarwono menyatakan bahwa non probability sampling adalah metode pengambilan sampel yang digunakan ketika peneliti tidak dapat mengidentifikasi atau mengukur probabilitas untuk setiap elemen dalam populasi untuk terpilih sebagai sampel.
-
Cochran (1977)
Dalam buku yang ditulisnya, Cochran menyatakan bahwa non-probability sampling adalah teknik pengambilan sampel di mana probabilitas untuk setiap elemen di dalam populasi untuk terpilih sebagai bagian dari sampel tidak diketahui.
-
Kerlinger dan Lee (2000)
Kedua ahli ini turut menyatakan bahwa non-probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang mengabaikan kemungkinan setiap elemen di dalam populasi terpilih sebagai bagian dari sampel.
-
Creswell (2014)
Creswell dalam karya ilmiahnya turut mendefinisikan metode non probability sampling sebagai teknik pengambilan sampel di mana probabilitas untuk setiap elemen dalam populasi tidak diketahui atau tidak dapat diukur secara pasti.
Dari beberapa pendapat para ahli tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa tidak semua anggota dalam populasi bisa mendapat kesempatan untuk menjadi subjek penelitian.
Namun hal ini hanya berlaku jika Anda menggunakan teknik sampling non probability. Selain memahami apa saja pengertian atau definisinya menurut ahli, pastikan Anda juga memahami apa saja karakteristik utamanya.
Karakteristik Non Probability Sampling
Teknik pengambilan sample juga pasti memiliki ciri khasnya masing – masing. Ciri – ciri atau karakteristik ini yang membedakan antara 1 teknik sampling dengan teknik lainnya. Inilah beberapa ciri atau karakteristik dari non probability.
- Anggota Populasi Memiliki Peluang yang Berbeda
Setiap anggota populasi tidak memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai bagian dari sampel dalam teknik non-probability sampling.
Hal ini dikarenakan sampel dipilih secara subjektif oleh peneliti atau pengambil keputusan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu yang dilakukan.
- Pemilihan Sampel Bersifat Subjektif
Teknik non probability sampling bersifat subjektif karena individu dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu yang dilakukan oleh peneliti atau pengambil keputusan. Sehingga, metode ini memungkinkan adanya bias dalam pengambilan sampel.
- Efisiensi yang Tinggi
Teknik non probability sampling dapat digunakan ketika sumber daya terbatas dan waktu yang singkat, sehingga memungkinkan peneliti untuk mengambil sampel yang relevan dalam waktu yang lebih cepat dan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan teknik pengambilan sampel probability.
- Resiko Bias Data yang Relatif Besar
Teknik non-probability sampling berpotensi menimbulkan bias dalam pengambilan sampel karena setiap anggota populasi tidak memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai bagian dari sampel.
Karakteristik atau ciri ciri juga akan memudahkan dalam menggunakan tekniknya. Hal ini karena jika saat menggunakan non probability namun tidak mengandung ciri ciri tersebut, Anda bisa langsung memahami bahwa tekniknya salah.
Namun agar bisa lebih meminimalisir kesalahan dalam proses pengambilan sample non probability ini, Anda bisa berpedoman pada prosedur atau tahapan tahapan dalam penerapannya.
Prosedur Teknik Non Probability Sampling
Berdasarkan ciri – ciri atau kriterianya, teknik pengambilan sample ini sudah seharusnya bisa dilakukan dengan mudah. Namun lebih mudah lagi jika Anda tahu apa saja tahapannya yang harus dilewati. Inilah beberapa tahapan dalam mengambil sample secara non probability.
- Menentukan Tujuan Penelitian
Langkah pertama dalam teknik sampling non probability adalah menentukan tujuan penelitian. Hal ini berguna untuk memahami fokus penelitian dan jenis populasi yang akan diteliti.
- Menentukan Kriteria Sampel
Setelah menentukan tujuan penelitian, peneliti perlu menentukan kriteria inklusi dan eksklusi yang akan digunakan dalam teknik sampling non probability.
Kriteria inklusi dan eksklusi ini dapat berupa usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, atau karakteristik lain yang relevan dengan fokus penelitian yang dikerjakan.
- Menentukan Teknik Sampling yang Sesuai
Ada beberapa teknik sampling non-probability yang dapat digunakan, seperti purposive sampling, snowball sampling, quota sampling, dan convenience sampling.
Pemilihan teknik sampling non-probability yang sesuai akan memungkinkan peneliti untuk mengambil sampel yang relevan dengan fokus penelitian.
- Memilih Anggota Sampel
Setelah memilih teknik sampling non-probability yang sesuai, peneliti dapat memilih anggota sampel yang akan digunakan dalam penelitian, seperti siapa yang layak menjadi sampel, dan berapa jumlah anggota yang dibutuhkan.
Pemilihan sampel dapat dilakukan dengan mempertimbangkan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan, serta karakteristik lain yang relevan dengan fokus penelitian.
- Mengumpulkan Data Penelitian
Setelah memilih sampel, peneliti dapat mengumpulkan data dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang sesuai, entah itu secara kuantitatif maupun kualitatif seperti melalui aktifitas wawancara, observasi, atau kuesioner.
- Menganalisis Data
Setelah dara berhasil kita kumpulkan, selanjutnya kita lakukan proses analisis data tersebut dengan menggunakan teknik-teknik analisis data yang sesuai, seperti analisis kuantitatif atau analisis kualitatif.
- Interpretasi Data dan Penarikan Kesimpulan
Setelah serangkaian proses analisis data selesai, selanjutnya kita dapat menafsirkan hasil/ menarik kesimpulan dan menghubungkannya dengan tujuan penelitian yang telah ditentukan.
Semua tahapan tersebut merupakan tahapan secara umum dalam mengambil subjek penelitian tidak random. Sebenarnya tahapan dalam melaksanakan pengambilan sample juga tergantung pada jenisnya. Sehingga sebaiknya Anda juga memahami apa saja jenis – jenis non probability.
Setidaknya terdapat jenis non probability yang seharusnya Anda pahami. Semua jenis tersebut dibedakan berdasarkan metode pelaksanaannya dan kebutuhan dalam penelitian. Jika Anda ingin mencoba memakai sampling secara tidak random, maka pahami beberapa jenis berikut.
Contoh Metode Non Probability Sampling
Terdapat beberapa jenis pengambilan sample secara tidak acak atau random. Masing – masing dari jenis ini akan digunakan sesuai dengan kebutuhan. Sehingga sangat penting untuk memahami semuanya.
-
Purposive Sampling
Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan tujuan tertentu, yaitu memilih sampel yang memiliki karakteristik atau kualitas yang sesuai dengan fokus penelitian.
Sederhananya, purposive sampling merupakan sebuah teknik yang dilakukan dengan menentukan kriteria samplenya terlebih dahulu. Jika Anda ingin menggunakan teknik ini, pastikan sudah mempertimbangkan apa saja kriteria yang dapat menjawab penelitiannya.
Contoh:
a. Ketika ingin meneliti tentang bidang pekerjaan. Anda bisa menggunakan populasi karyawan di perusahaan A, kemudian mengambil samplenya berdasarkan bidang pekerjaan tertentu.
b. Seorang peneliti ingin mengambil sampel para ahli di bidang tertentu untuk diwawancarai mengenai topik penelitian yang sedang dilakukan.
-
Convenience Sampling
Convenience sampling adalah teknik yang digunakan ketika peneliti sudah mendapatkan informasi tentang elemen penelitiannya dan informasi tentang populasinya. Sehingga pengambilan atau pemilihan samplenya menjadi lebih mudah.
Intinya, metode ini dilakukan dengan mengambil sampel yang mudah dijangkau atau banyak tersedia disekitar peneliti.
Contoh:
a. Ketika Anda sudah mengenal masyarakat di desa, sehingga masyarakat di desa tersebut akan dijadikan populasinya dan diambil beberapa samplenya.
b. Seorang peneliti ingin mengambil sampel siswa di sebuah sekolah. Maka, peneliti dapat mengambil sampel siswa yang hadir di sekolah pada hari tertentu.
-
Snowball Sampling
Kemudian snowball sampling adalah salah satu teknik yang berbeda dengan lainnya. Hal ini karena dalam snowball biasanya dilakukan wawancara kepada subjeknya. Sehingga lebih tertutup karena biasanya snowball digunakan untuk meneliti topik sensitive.
Metode ini dilakukan dengan meminta informasi dari partisipan yang sudah ada dan meminta mereka untuk merekomendasikan partisipan lain yang memiliki karakteristik atau pengalaman yang relevan dengan fokus penelitian.
Contoh:
a. Ketika Anda ingin meneliti tentang pembullyan di tempat kerja. Topik ini tentu termasuk sensitif, sehingga perlu dilakukan wawancara.
b. Seorang peneliti ingin mengambil sampel perempuan yang pernah mengalami KDRT. Maka, peneliti dapat meminta informasi dari seorang partisipan dan meminta rekomendasi partisipan lain yang juga pernah mengalami peristiwa yang sama.
-
Aksidental Sampling
Aksidental atau accidental sampling adalah teknik untuk memilih sample dengan cara tidak sengaja. Sehingga bisa dikatakan accidental ini dilakukan dengan cara memilih subjek yang baru ditemui secara tidak sengaja, tetapi memiliki kriteria sesuai dengan penelitiannya.
Contoh:
a. Anda ingin meneliti tentang kualitas belajar siswa. Maka Anda bisa masuk ke sekolah yang terdiri dari siswa dan langsung menjadikan salah satu siswa sebagai subjek.
b. Seorang peneliti ingin mengukur efektifitas cream pemutih wajah di suatu klinik kecantikan, maka ia bisa langsung datang ke klinik tersebut dan menemui beberapa customer secara spontan.
-
Quota Sampling
Quota sampling adalah teknik untuk menggunakan semua anggota dalam populasi ketika memang jumlah samplenya kurang memenuhi. Namun semua anggota populasi tersebut benar benar harus sesuai dengan kriteria.
Sederhananya, Metode ini dilakukan dengan memilih sampel yang mewakili karakteristik atau proporsi tertentu dari populasi.
Contoh:
a. Seorang peneliti ingin mengambil sampel mahasiswa dari beberapa fakultas di suatu kampus. Maka, peneliti dapat menentukan proporsi jumlah mahasiswa dari setiap fakultas yang akan diambil sebagai sampelnya.
-
Judgement Sampling
Sedangkan judgement adalah teknik untuk memilih subjek berdasarkan pengamatan atau penelitian dari peneliti.
Sederhananya, metode ini dilakukan dengan memilih sampel berdasarkan penilaian subjektif dari peneliti atau ahli yang relevan dengan fokus penelitian.
Contoh:
a. Anda ingin meneliti bahwa subjek A sangat memenuhi kriteria, maka subjek tersebut akan langsung diambil.
b. Seorang peneliti ingin mengambil sampel karya seni terbaik dari sebuah pameran seni. Maka, peneliti dapat memilih karya seni berdasarkan penilaian subjektif dari seorang ahli seni.
-
Voluntary Sampling
Voluntary sampling teknik non probability yang dilakukan dengan memilih partisipan yang bersedia menjadi bagian dari sampel secara sukarela.
Contoh:
a. Seorang peneliti ingin mengambil sampel pengguna internet. Maka, peneliti dapat meminta partisipan untuk mengisi survei secara sukarela atau memilih partisipan yang bersedia diwawancarai.
Kelebihan dan Kekurangan
Teknik non probability sampling memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:
Keunggulan:
- Mudah dalam pengerjaan
Teknik non probability lebih mudah dan murah dilakukan dibandingkan dengan teknik probability sampling karena tidak memerlukan perhitungan yang rumit dan sumber daya yang besar.
- Efektif untuk sampel yang sulit dijangkau
Teknik non probability dapat digunakan untuk mengambil sampel yang sulit dijangkau atau jarang ditemui, seperti populasi dengan karakteristik khusus atau jarang terlihat di tempat umum.
- Fleksibel
Teknik non probability sampling lebih fleksibel karena dapat disesuaikan dengan fokus penelitian dan kondisi lapangan.
- Cocok untuk penelitian eksploratif
Teknik non probability cocok untuk digunakan dalam penelitian eksploratif atau yang belum banyak diteliti, sehingga dapat memberikan gambaran awal yang baik tentang topik yang sedang diteliti.
Kelemahan:
- Kurang representatif
Teknik non probability tidak memberikan kesempatan yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih sebagai bagian dari sampel, sehingga sampel yang diambil mungkin tidak representatif dari populasi.
- Potensi bias data tinggi
Teknik ini dapat menghasilkan sampel yang mengalami bias karena peneliti cenderung memilih partisipan yang mudah dijangkau atau yang memiliki karakteristik tertentu.
- Sulit untuk diuji keabsahannya
Karena sampel yang diambil tidak diambil secara acak, maka sulit untuk menguji keabsahan hasil penelitian menggunakan teknik non probability sampling.
- Tidak dapat digeneralisasi
Hasil penelitian menggunakan teknik ini tidak dapat digeneralisasi ke populasi yang lebih luas karena sampel yang diambil tidak mewakili keseluruhan populasi.
Dari paparan diatas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa kelebihan utamanya adalah Anda bisa mendapatkan subjek penelitian sesuai dengan kriteria dan benar benar bisa menjawab penelitian.
Namun terdapat kekurangan yang harus diperhatikan, yaitu teknik ini tidak dilakukan secara random sehingga membutuhkan waktu.
Tetapi bukan berarti kekurangan dari non probability ini akan menghalangi Anda dalam melaksanakan pengambilan sample. Hanya saja membutuhkan usaha dan waktu lebih lama dalam mencari populasi dan sample paling sesuai.