Uji asumsi klasik adalah?✔️ Berikut penjelasan lengkap mengenai Pengertian✔️ Metode✔️ Contoh uji asumsi klasik dalam analisis regresi✔️
Salah satu pengujian dalam ilmu statistika adalah uji asumsi klasik. Pengujian ini merupakan teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel penelitian.
Secara konseptual, pengujian ini meliputi beberapa asumsi klasik seperti multikolinearitas, heteroskedastisitas, autokorelasi, normalitas, dan juga linieritas.
Untuk membantu anda memahaminya lebih dalam. berikut wikistatistika coba paparkan secara detail dan kompleks materi terkait pengertian hingga contoh uji asumsi klasik menggunakan aplikasi SPSS yang bisa anda jadikan acuan belajar.
Pengertian Uji Asumsi Klasik
Dalam statistika, uji asumsi klasik adalah teknik pengujian statistik yang digunakan untuk menguji asumsi yang mendasar dalam analisis regresi linear yang berbasis ordinary leas square (OLS).
Asumsi tersebut meliputi normalitas, homogenitas, dan independensi data. Sederhananya, uji asumsi klasik adalah teknik pengujian hipotesis yang dilakukan sebelum melakukan uji inferensial terhadap suatu data.
Tujuan pengujian asumsi klasik adalah untuk memastikan bahwa data yang akan dianalisis memenuhi asumsi yang diperlukan oleh teknik inferensial tertentu.
Ia juga berfungsi untuk memvalidasi asumsi-asumsi dasar yang terkait dengan teknik statistik tertentu yang akan digunakan apakah sudah benar benar akurat, sehingga penggunaan teknik statistik tersebut dapat diterapkan dalam suatu penelitian ilmiah.
Jika asumsi klasik terpenuhi, teknik inferensial seperti uji-t dan ANOVA dapat dilakukan dengan keyakinan bahwa hasil yang diperoleh dapat diandalkan.
Namun, jika asumsi tidak terpenuhi, teknik alternatif seperti uji non-parametrik atau transformasi data mungkin diperlukan.
Uji asumsi klasik merupakan salah satu metode statistik penting dalam analisis regresi linier berganda. Sebab metode ini merupakan persyaratan statistik yang harus dipenuhi jika melakukan analisis regresi linear berbasis ordinary least square atau OLS.
Untuk melakukan pengujian ini umumnya dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS. SPSS (Statistical Package for the Social Science) adalah sebuah program komputer berupa software khusus analisis statistika untuk mengolah berbagai macam data dan membuat laporan.
Laporan hasil analisis SPSS tersebut bisa berupa tabulasi, grafik atau chart, diagram (plot) dari beragam distribusi, hingga statistik deskriptif serta analisis statistik kompleks.
Pendapat Para Ahli Mengenai Definisi Uji Asumsi Klasik
Sebelum mempelajari apa saja jenis serta contohnya, penting untuk mengetahui definisinya terlebih dahulu. Menurut beberapa ahli ilmu statistika, pengertian dari uji asumsi klasik antara lain yaitu sebagai berikut:
- Menurut Gujarati (2004), suatu model regresi bisa dikatakan sebagai model yang baik apabila memenuhi kriteria Best Linear Unbias Estimator (BLUE), dimana unbias (tidak bias) berarti nilai yang diharapkan sama dengan nilai sebenarnya, dan BLUE dapat dicapai apabila memenuhi asumsi klasik.
- Menurut Situmorang dan Lutfi (2012), uji asumsi klasik merupakan persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linear berganda berbasis OLS.
- Menurut Ghozali (2018), uji asumsi klasik adalah teknik statistik yang digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel. Pengujian ini didasarkan pada beberapa asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskodastisitas dan uji autokorelasi.
jika asumsi klasik terpenuhi maka estimasi regresi dengan OLS akan BLUE, ini berarti pengambilan keputusan melalui pengujian F dan T tidak boleh bias.
Dari ketiga pengertian tersebut bisa disimpulkan bahwa metode ini bertujuan untuk memberi kepastian bahwa persamaan regresi yang diperoleh memiliki ketepatan estimasi, tidak bias, serta konsisten. Selain ini, ini adalah syarat yang harus terpenuhi di analisis berbasis OLS.
Metode dalam Uji Asumsi Klasik
Terdapat 4 jenis pengujian yang umum digunakan pada uji asumsi klasik yaitu normalitas, autokorelasi, heteroskedastisitas, serta multikolinieritas. Berikut penjelasan dari masing-masing metode ujinya:
-
Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk tujuan pengujian apakah data berasal dari distribusi normal atau tidak. Asumsi normalitas mengasumsikan bahwa data (nilai residual) terdistribusi normal atau mendekati distribusi normal.
Uji normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode statistik seperti uji normalitas Kolmogorov-Smirnov, Shapiro-Wilk, dan Anderson-Darling.
Selengkapnya mengenai materi yang mengulas uji normalitas secara mendalam bisa anda baca disini : Contoh Uji Normalitas
-
Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dilakukan untuk melihat jika terjadi korelasi antara suatu periode t dengan periode sebelumnya (t -1).
Masalah autokorelasi ini umumnya muncul karena adanya hubungan antar residual satu dengan lainnya yang tidak bebas pada suatu observasi. Sedangkan didalam regresi sendiri, variabel tidak boleh ada autokorelasi.