Azka Vierda Hi, I'm Vierda, I have graduated from Statistics Brawijaya University (UB). I'm interested in data analytics/science, deep learning, and statistical quality control. So, Issho ni benkyou shimasho!

Cara Uji Validitas dan Reliabilitas [+Contoh SPSS]

10 min read

Materi uji validitas dan reliabilitas Terlengkap✔️ Pengertian✔️ Rumus✔️ Metode✔️ dan Contoh uji validitas dan reliabilitas SPSS✔️

Saat melakukan uji statistik, Anda bisa menggunakan uji validitas dan reliabilitas di SPSS. Pada dasarnya, SPSS merupakan aplikasi perangkat lunak pengolah data statistik.

Anda bisa melakukan uji validitas dan reliabilitas menggunakan aplikasi tersebut. Dengan fitur dan fasilitas yang tersedia di dalamnya, analisis data bisa lebih cepat dikerjakan.

Uji Validitas digunakan untuk mengukur ketepatan data analisis. Sedangkan Reliabilitas untuk melihat informasinya apakah dapat dipercaya atau tidak sumber kepercayaannya.

Kedua identifikasi tersebut sering dilakukan saat penelitian hipotesis, riset dan survei. Untuk lebih jelasnya Anda bisa melihat beberapa penjelasan yang wikistatistika.com paparkan mengenai uji validitas dan reliabilitas berikut ini.

Pengertian Uji Validitas dan Reliabilitas

uji validitas dan reliabilitas

Uji validitas dan uji reliabilitas merupakan dua konsep penting dalam pengukuran suatu observasi khususnya dibidang statistika, sosial, dan juga psikologi. Kedua konsep ini saling terkait dalam pengukuran kualitas suatu data penelitian.

Uji validitas adalah pengujian yang berkaitan dengan sejauh mana alat ukur dapat mengukur apa yang seharusnya diukur, sedangkan uji reliabilitas adalah pengujian yang mengacu pada sejauh mana alat ukur konsisten dalam mengukur variabel yang sama di berbagai situasi atau waktu yang berbeda.

Kedua konsep ini saling terkait karena alat ukur yang valid harus juga dapat diandalkan (reliable) dalam mengukur variabel yang sama.

Jika sebuah alat ukur tidak dapat diandalkan (unreliable), maka sulit untuk menentukan apakah hasil yang diperoleh adalah akurat atau terpengaruh oleh faktor lain.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kedua pengujian ini memiliki peran yang sangat penting dalam memastikan suatu alat ukur yang digunakan dapat menghasilkan data yang akurat dan dapat diandalkan untuk menguji hipotesis atau memecahkan masalah yang dihadapi.

a. Uji Validitas

Dalam statistika, uji validitas adalah teknik pengujian yang digunakan untuk mengetahui tingkat akurasi suatu instrumen pengukuran dalam mengukur variabel yang hendak diukur dalam penelitian.

Instrumen instrumen yang diukur tersebut biasanya seperti kuesioner, tes, wawancara, atau observasi. Melalui derajat ukur penguian validitas tersebut, peneliti bisa menentukan sah atau tidaknya suatu instrumen yang digunakan dalam penelitian.

Dari definisi secara konseptual diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan pengujian validitas yang utama adalah untuk untuk memastikan bahwa instrumen yang digunakan dapat mengukur variabel atau konsep dengan benar.

Dengan uji validitas yang tepat, hasil pengukuran dapat diinterpretasikan dengan benar dan dapat digunakan untuk membuat keputusan yang sesuai dengan tujuan penelitian (akurat).

Pendapat Para Ahli Tentang Definisi Uji Validitas

Menurut Sugiharto dan Sitinjak (2006), validitas pasti berhubungan dengan suatu pengubah dan mengukur apa yang seharusnya dapat diukur dalam sebuah penelitian.

Validitas sendiri berasal dari kata validity yang berarti sejauh mana kecermatan dan ketepatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya Anzwar (1986).

Selain itu, Cooper dan Schindler (2005 juga beranggapan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan variabel penelitian apakah memang hendak diteliti atau tidak.

Menurut Ghozali (2009), uji validitas adalah pengujian statistik yang digunakan untuk menentukan sejauh mana suatu instrumen pengukuran dapat diandalkan dan akurat untuk mengukur variabel tertentu.

Uji validitas biasanya dipakai untuk mengukur valid tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner itu dikatakan valid jika dapat mengungkapkan hal yang sedang diukur.

Beberapa ahli juga beranggapan, validitas digunakan sebagai alat ukur atau derajat ketepatan isi materi suatu penelitian ilmiah.

b. Uji Reliabilitas

Dalam statistika, uji reliabilitas adalah metode pengujian yang digunakan untuk mengetahui apakah suatu instrumen penelitian dapat memberikan hasil yang akurat dan mampu mengungkap informasi yang sebenarnya dilapangan.

Secara bahasa, reliabilitas berasal dari kata reliability yang berarti keandalan/ dapat dipercaya.

Sehingga secara konseptual dijelaskan bahwa pengertian uji reliabilitas adalah teknik statistik yang berfungsi untuk mengevaluasi sejauh mana sebuah instrumen pengukuran dapat diandalkan dalam mengukur suatu variabel penelitian secara konsisten dan akurat.

Tujuan utama dari uji reliabilitas adalah untuk menentukan seberapa akurat dan konsisten suatu instrumen pengukuran dalam memberikan hasil yang sama dari waktu ke waktu, terlepas dari siapa yang menggunakan instrumen tersebut dan dalam situasi apa instrumen itu digunakan.

Pendapat Para Ahli Tentang Definisi Uji Realibilitas

Kemudian jika kita tinjau menurut teori Masri Singarimbun, reliabilitas yaitu indeks yang menunjukkan sejauh mana alat dapat diandalkan untuk mengukur gejala serupa pada sebuah penelitian.

Menurut Ghozali (2009), reliabilitas itu alat untuk mengukur suatu kuesioner yang jadi data pengubah atau konstruk. Kuesioner dinyatakan reliabel jika pernyataannya konsisten.

Reliabilitas dalam suatu tes dapat dinilai dari derajat, daya prediksi konsistensi, akurasi dan stabilitas. Pengukuran yang reliabel dapat ditemukan pada data yang reliabilitasnya tinggi.

Dalam pengujian statistika, reliabilitas dianggap sebagai persyaratan penting untuk keakuratan dan validitas pengukuran.

Dalam hal ini, uji reliabilitas dilakukan untuk memastikan bahwa pengukuran yang dihasilkan dari instrumen yang sama dalam kondisi yang sama dapat dipercaya.

Ada beberapa metode yang digunakan dalam uji reliabilitas, diantaranya seperti uji split-half, uji retest, uji konsistensi internal, dan analisis faktor.

Uji split-half melibatkan membagi item tes menjadi dua bagian, menguji kedua bagian secara terpisah, dan kemudian membandingkan hasil untuk mengukur konsistensi antara kedua bagian.

Uji retest melibatkan memberikan tes yang sama pada dua waktu yang berbeda untuk mengukur konsistensi waktu ke waktu. Uji konsistensi internal melibatkan analisis data untuk mengevaluasi konsistensi antara item tes.

Analisis faktor melibatkan analisis faktor untuk mengukur konsistensi antara item tes dalam konstruk yang lebih luas.

Cara Uji Validitas dan Reliabilitas

cara uji validitas dan reliabilitas
Via: justedu.es

a. Prosedur Uji Validitas

Untuk menguji validitas, ada beberapa tahapan atau langkah langkah yang harus anda kerjakan secara runtun. Adapun tahapan tahapan dalam uji validitas antara lain sebagai berikut:

  • Menentukan Variabel

Tahap awal dalam uji validitas adalah mendefinisikan variabel atau konsep yang ingin diukur. Definisi ini harus jelas, operasional, dan spesifik agar instrumen yang dibuat dapat sesuai dengan variabel atau konsep yang ingin diukur.

  • Pengembangan Instrumen

Tahap ini merupakan tahap awal dalam uji validitas. Pada tahap ini, peneliti merancang atau mengembangkan instrumen pengukuran yang akan digunakan untuk mengumpulkan data.

5/5 - (1 vote)
Azka Vierda Hi, I'm Vierda, I have graduated from Statistics Brawijaya University (UB). I'm interested in data analytics/science, deep learning, and statistical quality control. So, Issho ni benkyou shimasho!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page